Friday, July 18, 2008

Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase Deficiency (G6PD)

Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase Deficiency atau lebih dikenal sebagai G6PD adalah masalah kekurangan enzim glucose 6 phosphate dehydrogenase dalam sel darah merah yang berfungsi untuk menstabilkan membrane sel darah merah atau dalam arti kata lain melindungi sel darah merah daripada pecah disebabkan proses oksidasi yaitu proses menghasilkan oksigen dengan menggabungkan oksigen atau menyingkirkan hidrogen.


Di seluruh dunia, diperkirakan sebanyak 400 juta orang mengalami masalah ini. Penyakit ini biasanya dideteksi melalui ujian darah pada saat seorang bayi dilahirkan. Di Malaysia, ujian darah sesaat setelah bayi dilahirkan adalah suatu perkara yang normal.


Antara masalah yang biasa berlaku pada bayi baru lahir adalah jaundice atau demam kuning. Kekurangan enzim glucose 6 phosphate dehydrogenase dapat menyebabkan sel darah merah bayi mudah pecah. Keadaan ini menyebabkan kandungan bilirubin tinggi. Bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan keadaan toksik pada otak. Jika hal ini tidak ditangani dengan segera, dikhawatirkan akan menyebabkan kecacatan pada bayi. Biasanya, ahli medis akan menahan bayi G6PD di Rumah Sakit selama 5 hari sebelum dibolehkan pulang.


Selain itu, bayi G6PD juga berpotensi untuk mendapat serangan acute hemolysis yaitu sel darah merah pecah dalam jumlah yang terlalu banyak. Akibatnya bayi yang terkena G6PD akan merasa lelah dan kelihatan pucat secara tiba-tiba. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah seperti sakit perut, sakit pinggang dan air kencing berwarna gelap.


Tidak dipungkiri bahwa ada juga pengidap G6PD tidak menunjukkan gejala apapun. Namun bagi kasus yang serius mereka mungkin mengalami anemia, degupan jantung yang cepat, limpa membesar ataupun bernafas dengan cepat.


Ketahuilah bahwa dengan memakan obat-obatan yang dilarang dapat meningkatkan oksidasi. Obat-obatan seperti antibiotik dan yang digunakan untuk merawat penyakit malaria biasanya mengandungi sulfur. Inilah yang perlu dihindari. Sebagai langkah berjaga-jaga, ibu bapa yang mempunyai anak G6PD perlulah memberitahu dokter atau ahli medis tentang masalah yang dialami anak mereka supaya tidak salah memberi obat yang akhirnya dapat menyebabkan komplikasi.


Bagi kebanyakan pengidap G6PD, pengambilan vitamin dan mineral tambahan aman selama tidak mengandung bahan-bahan yang dilarang. Namun begitu, pengambilan vitamin C dan vitamin K perlu mendapat nasihat dari dokter untuk menghindari setiap masalah.


Pada kebanyakan kasus, pengidap G6PD yang mengalami komplikasi akibat terkena atau termakan bahan-bahan yang dilarang akan dirawat di rumah sakit untuk memulihkan keadaan. Mereka lazimnya akan diberikan oksigen, cairan dan jika perlu transfusi darah akan dilakukan.


Cara terbaik untuk menjaga anak yang mengidap G6PD adalah dengan memastikan mereka tidak terkena kepada unsur-unsur yang bisa mendatangkan resiko seperti obat-obatan yang dilarang. Akan tetapi, ini tidaklah bermakna anak anda tidak bisa melakukan aktivitas sosial dan permainan seperi anak-anak yang lain. Cuma anda perlu peka pada lingkungan sekitarnya. Barulah anak anda senantiasa sehat.


Adapun obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi oleh pengidap G6PD adalah sebagai berikut :


1. Antibiotik

  • Sulphonamide
  • Co-trimoxazole (Bactrim, Septrin)
  • Dapsone
  • Chloramphenicol
  • Nitrofurantoin
  • Nalidixic Acid

2. Antimalaria

  • Chloroquine
  • Hydroxychloroquine
  • Primaquine
  • Quinine
  • Mepacine

3. Bahan Kimia

  • Naphtalene
  • Methylene blue

4. Obat-obatan Lain

  • Aspirin
  • Phenacetin
  • Sulphasalazine
  • Methyldopa
  • Vitamin C yang berlebihan
  • Hydralazine
  • Procainamide
  • Quinidine


Sumber :
Majalah Pa & Ma Malaysia – No. 92, Mei 2008, halaman 68-69



1 comment:

Anonymous said...

duh, ibu yang satu ini meuni rajin nyari artikel tentang kesehatan ibu dan anak...

btw, katanya mau lahiran di bandung ya, keu?

kapan balik k indo?

-xoxo-